Materi Kelas 10 Tentang pengertian, sejarah penemuan, dan cara perkembangbiakan virus

Advertisemen
1. Pengertian virus
Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
2. Sejarah Penemuan Virus
 1.Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman menemukan adanya penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop.
 2.Dmitri Ivanovski (1892), ilmuwan Rusia menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan penyaring bakteri tetapi partikel yang menyerang tembakau tersebut lolos dari penyaring bakteri. Ivanovski menduga bahwa penyakit mosaik pada tanaman tembakau ini disebabkan oleh suatu organisme yang berukuran lebih kecil dibandingkan bakteri. Ia merasa ada kesalahan pada teknik penyaringan. Seperti halnya Mayer, Ivanovski berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah bakteri.
 3.Martinus W. Beijeinck (1897), ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Beijerinck berpendapat bahwa ada agen yang menginfeksi tanaman tembakau, meskipun ia sendiri belum mengetahui hal itu. Beijerinck menyebut agen penginfeksi itu sebagai virus lolos saring (filterable virus). Ia memberi nama demikian karena agen tersebut dapat lolos dari saringan bakteri dan tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
 4.Wendell Stanley (1935), berhasil mengkristalkan partikel yang menyerang tanaman tembakau. Partikel mikroskopis tersebut dinamakan TMV (Tobacco Mozaic Virus).
 5.Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya memberi kita pemahaman bahwa berbagai jenis virus merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Istilah virus lolos saring kemudian disingkat menjadi virus. Iwanowski dan Beijerinck dinobatkan sebagai penemu virus.
3. Ciri-Ciri Virus
 Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
 Hanya dapat berkembangbiak dalam sel hidup
 Virus berukuran mikroskopis, berkisar antara 20-300 milimikron
 Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (DNA  dan RNA)
 Virus dapat dikristalkan
 Mempunyai bentuk yang bervariasi (heliks, polihidris, kompleks, dan sampul virus)
 Virus tersusun atas asam nukleat yang diselubungi kapsid

4. Perkembiangbiakan/Reproduksi Virus
-Secara Litik
   Dalam siklus litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi.
   Fase-fase:

    1. Fase Absorbsi (Pelekatan)

        Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).

    2. Fase Penetrasi

        Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.

    3. Fase Replikasi dan Sintesis

        Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.

    4. Fase Perakitan (Pematangan)

        Tahap perakitan (pemasangan) adalah tahap penyusunan asam nukleat dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh.

    5. Fase Pelepasan (Pembebasan)

    Tahap pelepasan (perakitan) adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut. Dengan begitu, sel inang menjadi mati.
-Secara Lisogenik
   Dalam siklus lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk.
   Fase-fase:

    1. Fase Absorbsi dan Infeksi

        Virus (fag/fage) menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri.

    2. Fase Penetrasi

        DNA virus masuk ke dalam sel bakteri.

    3. Fase Penggabungan

        DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag.

    4. Fase Replikasi

        DNA virus (dalam profag) akan terus bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Dalam kasus yang jarang terjadi, DNA virus akan terpisah dari profag dan akan memasuki siklus litik.
    5. Klasifikasi Virus

        Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus melainkan sistem ICTV (International Comitee on Taxonomy of Viruses = Komite Internasional untuk Taksonomi Virus). Klasifikasi virus terbagi dalam tiga tingkat takson, yaitu famili, genus, dan spesies. Nama famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri dengan virus. Nama spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan virus. Saat ini, jenis virus yang sudah teridentifikasi sekitar dua ribu spesies.
5. Jenis-Jenis Virus
-Virus Bakteri
    Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri.
-Virus Tumbuhan
    Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.
-Virus Hewan
    Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 PELAJARAN KU - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger